Laporan perkembangan HIV-AIDS di Indonesia Triwulan I Tahun 2016 sebagai berikut:

A.   Situasi Masalah HIV-AIDS Triwulan I (Januari-Maret) Tahun 2016
1.    HIV
  • Persentase infeksi HIV tertinggi dilaporkan pada kelompok umur 25-49 tahun (69.7%), diikuti kelompok umur 20-24 tahun (16.6%), dan kelompok umur >= 50 tahun (7.2%).
  • Rasio HIV antara laki-laki dan perempuan adalah 2:1.
  • Persentase faktor risiko HIV tertinggi adalah hubungan seks berisiko pada heteroseksual (47%), LSL (Lelaki Seks Lelaki) (25%), lain-lain (25%) dan penggunaan jarum suntik tidak steril pada penasun (3%).
2.    AIDS
  • Dari bulan Januari sampai dengan Maret 2016 jumlah AIDS yang dilaporkan baru sebanyak 305 orang.
  • Persentase AIDS tertinggi pada kelompok umur 30-39 tahun (37,7%), diikuti kelompok umur 20-29 tahun (29.9%) dan kelompok umur 40-49 tahun (19%).
  • Rasio AIDS antara laki-laki dan perempuan adalah 2:1.
  • Persentase faktor risiko AIDS tertinggi adalah hubungan seks berisiko pada heteroseksual (73,8%), LSL (Lelaki Seks Lelaki) (10,5%), penggunaan jarum suntik tidak steril pada penasun (5,2%), dan perinatal (2,6%).

B.   Situasi Masalah HIV-AIDS Tahun 1987 - Maret 2016
Sejak pertama kali ditemukan tahun 1987 sampai dengan Maret 2016, HIV-AIDS tersebar di 407 (80%) dari 507 kabupaten/kota di seluruh provinsi di Indonesia. Provinsi pertama kali ditemukan adanya kasus HIV-AIDS adalah Provinsi Bali, sedangkan yang terakhir melaporkan adalah Provinsi Sulawesi Barat pada tahun 2012.
1.    HIV
  • Sampai dengan tahun 2005 jumlah kasus HIV yang dilaporkan sebanyak 859, tahun 2006 (7.195), tahun 2007 (6.048), tahun 2008 (10.362), tahun 2009 (9.793), tahun 2010 (21.591), tahun 2011 (21.031), tahun 2012 (21.511), tahun 2013 (29.037), tahun 2014 (32.711), tahun 2015 (30.935) dan tahun 2016 (7.146). Jumlah kumulatif infeksi HIV yang dilaporkan sampai dengan Maret 2016 sebanyak 198.219.
  • Jumlah infeksi HIV tertinggi yaitu di DKI Jakarta (40.500), diikuti Jawa Timur (26.052), Papua (21.474), Jawa Barat (18.727) dan Jawa Tengah (13.547).
2.    AIDS
  • Sampai dengan tahun 2005 jumlah kasus AIDS yang dilaporkan sebanyak 5.231, tahun 2006 (3.679), tahun 2007 (4.809), tahun 2008 (5.278), tahun 2009 (6.713), tahun 2010 (7.418) dan tahun 2011 (8.177), tahun 2102 (10.763), tahun 2013 (11.682), 2014 (7.864) dan tahun 2015 (6..373). Jumlah kumulatif AIDS dari tahun 1987 sampai dengan Maret 2016 sebanyak 78.292 orang.
  • Persentase kumulatif kasus AIDS tertinggi pada kelompok umur 20-29 tahun (31,5%), kemudian diikuti kelompok umur 30-39 tahun (29,6%), 40-49 tahun (12%), 50-59 tahun (4,1%), dan 15-19 tahun (2,8%).
  • Persentase AIDS pada laki-laki sebanyak 55% dan perempuan 31%. Sementara itu 14% tidak melaporkan jenis kelamin.
  • Jumlah AIDS tertinggi adalah pada ibu rumah tangga (10.691), diikuti tenaga non-profesional/karyawan (9.656), wiraswasta (9.512), petani/peternak/nelayan (3.685), buruh kasar (3.202), penjaja seks (2.581), pegawai negeri sipil (1.826), dan anak sekolah/mahasiswa (1.776).
  • Jumlah AIDS terbanyak dilaporkan dari Jawa Timur (14.499), Papua (13.335), DKI Jakarta (8.105), Bali (5.934), Jawa Tengah (5.049), Jawa Barat (4.919), Sumatera Utara (3.761), Kalimantan Barat (2.481), Sulawesi Selatan (2.321), dan NTT (1.935).
  • Faktor risiko penularan terbanyak melalui heteroseksual (66,7%), penasun (11,3%), diikuti homoseksual (2,9%) dan penularan melalui perinatal (2,8%).
  • Angka kematian (CFR) AIDS menurun dari 0,94% pada tahun 2014 menjadi 0,02% pada bulan Maret tahun 2016.

C.   Layanan
1. Sampai dengan Maret 2016, layanan HIV-AIDS yang aktif melaporkan data layanannya, sebagai berikut:
  • 1.932 layanan Konseling dan Tes HIV Sukarela (KTS), termasuk Tes HIV dan Konseling yang diprakarsai oleh Petugas Kesehatan (TIPK).
  • 540 layanan PDP (Perawatan, Dukungan dan Pengobatan) yang aktif melakukan pengobatan ARV, terdiri dari 410 RS Rujukan PDP (induk) dan 130 satelit.*
  • 92 layanan PTRM (Program Terapi Rumatan Metadon).
  • 1.220 layanan IMS (Infeksi Menular Seksual).
  • 156 layanan PPIA (Pencegahan Penularan dari Ibu ke Anak).
  • 223 layanan yang mampu melalukan layanan TB-HIV

2. Sampai dengan bulan Maret 2016, jumlah Lapas/Rutan/Bapas yang melaksanakan kegiatan pengendalian HIV-AIDS dan IMS sebagai berikut:
  • 148 Lapas/Rutan/Bapas melaksanakan kegiatan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi).
  • 20 Lapas/Rutan/Bapas melaksanakan kegiatan penjangkauan.
  • 78 Lapas/Rutan/Bapas memiliki Kelompok Dampingan Sebaya (KDS).
  • 45 Lapas/Rutan/Bapas melaksanakan kegiatan Konseling dan Tes HIV.
  • 148 Lapas/Rutan/Bapas melaksanakan kegiatan koordinasi.
  • 9 Lapas/Rutan/Bapas melaksanakan layanan PTRM.
  • 127 Lapas/Rutan/Bapas melaksanakan kegiatan rujukan HIV-AIDS.

3. Jumlah ODHA yang sedang mendapatkan pengobatan ARV sampai dengan bulan Maret 2016 sebanyak 65.826 orang. Pemakaian rejimennya adalah 76,39% (50.285 orang) menggunakan Lini 1; 20,47% (13,475 orang) menggunakan substitusi; dan 3,14% (2.056 orang) switch.

Statistik Kasus AIDS di Indonesia – dilaporkan s/d Maret 2016
*Dalam laporan ini hanya 120 layanan satelit yang dilaporkan karena tidak ada Tabel 20 dalam Laporan Triwulan I, 2016.

Sumber : Ditjen PP & PL Kemenkes RI

Jumlah Kumulatif Kasus AIDS Menurut Jenis Kelamin

Jenis Kelamin
AIDS
Laki-laki
42,838
Perempuan
24,282
Tak diketahui
11,172
Jumlah
78,292

Jumlah Kumulatif Kasus AIDS Menurut Faktor Risiko


Faktor Risiko
Jumlah
Penasun
8,835
Heteroseksual
51,692
Biseksual
399
LSL
2,304
Ibu-ke-Anak
2,226
Transfusi
201
Lain-lain
231
Tidak Diketahui
12,398
Jumlah
78,292

Jumlah Kumulatif Kasus AIDS Menurut Golongan Umur


Golongan umur
Jumlah
<1
253
1-4
1,454
5-14
900
15-19
2,208
20-29
24,628
30-39
23,141
40-49
9,415
50-59
3,176
>60
951
Tidak diketahui
12,166
Total
78,292

Jumlah Kumulatif Kasus HIV & AIDS Menurut Provinsi


No
Provinsi
HIV
AIDS
1
NAD
253
276
2
Sumatera Utara
11,295
3,761
3
Sumatera Barat
1,515
1,192
4
Riau
2,987
1,426
5
Jambi
989
558
6
Sumatera Selatan
2,049
588
7
Bengkulu
442
264
8
Lampung
1,578
629
9
Bangka Belitung
717
406
10
Kepulauan Riau
5,910
852
11
DKI Jakarta
40,500
8,105
12
Jawa Barat
18,727
4,919
13
Jawa Tengah
13,547
5,049
14
DI Yogyakarta
3,405
1,249
15
Jawa Timur
26,052
14,499
16
Banten
4,611
1,451
17
Bali
12,739
5,934
18
Nusatenggara Barat
1,092
632
19
Nusatenggara Timur
2,240
1,935
20
Kalimantan Barat
5,377
2,481
21
Kalimantan Tengah
461
148
22
Kalimantan Selatan
931
429
23
Kalimantan Timur
3,500
1,023
24
Kalimantan Utara
118
174
25
Sulawesi Utara
2,811
1,141
26
Sulawesi Tengah
609
452
27
Sulawesi Selatan
5,445
2,257
28
Sulawesi Tenggara
535
388
29
Gorontalo
99
131
30
Sulawesi Barat
76
10
31
Maluku
2,064
439
32
Maluku Utara
319
418
33
Papua Barat
3,752
1,741
34
Papua
21,474
13,335

Jumlah/Total
198,219
78,292

Prevalensi Kasus AIDS per 100.000 Penduduk Berdasarkan Provinsi


No.
Propinsi/Province
Prevalensi
1
NAD
6.14
2
Sumatera Utara
28.97
3
Sumatera Barat
24.59
4
Riau
25.75
5
Jambi
18.05
6
Sumatera Selatan
7.89
7
Bengkulu
15.39
8
Lampung
8.27
9
Bangka Belitung
33.19
10
Kepulauan Riau
50.74
11
DKI Jakarta
84.36
12
Jawa Barat
11.43
13
Jawa Tengah
15.59
14
DI Yogyakarta
36.12
15
Jawa Timur
38.69
16
Banten
13.65
17
Bali
152.52
18
Nusatenggara Barat
14.04
19
Nusatenggara Timur
41.31
20
Kalimantan Barat
56.44
21
Kalimantan Tengah
6.69
22
Kalimantan Selatan
11.83
23
Kalimantan Timur
28.79
24
Kalimantan Utara
N/A
25
Sulawesi Utara
50.25
26
Sulawesi Tengah
17.15
27
Sulawesi Selatan
28.09
28
Sulawesi Tenggara
17.38
29
Gorontalo
12.59
30
Sulawesi Barat
0.86
31
Maluku
28.63
32
Maluku Utara
40.27
33
Papua Barat
228.95
34
Papua
470.64

Nasional/National
32.95

 Sumber: Ditjen PP & PL Kemenkes RI 18 Mei 2016

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Epidemi HIV dan Epidemi TB ....

Apa itu HIV AIDS dan Bagaimana cara mencegahnya

Tim VCT BANYUASIN